Sabtu, 22 Januari 2011

Semilir Nuansa dari Negeri Seberang


Di tengah tengah browsing di dunia maya, tiba tiba link Facebook ini nyangkut ke alamat salah seorang teman lama. Ah, penasaran karena lama tak pernah bertukar kabar, aku telusuri saja moment moment pentingnya. Lho, ternyata si teman lama ini sudah sangat kosmopolitan girl sekali sekarang. Sudah sangat dewasa dalam kemungilan tubuhnya. Ah, dan kalau dilihat lihat lagi nampaknya si teman lama ini sangat bahagia sekali dengan kehidupannya kini. 

Tak disangka, tak dinyana, eh ternyata si teman lama ini juga sudah pernah bersekolah di Luar Negeri. Wah, melihat background foto fotonya itu .. aaahhh.. gatal sekali rasanya kakiku ini ingin berada di sana. Sebuah negeri asing di mana ada kanal besar dan lebar, di seberangnya ada sebuah bangunan agung berjendela luar biasa banyak, lalu sebuah jembatan besar (jembatan yang mungkin bisa terbelah dua itu mungkin : )), dan malam malam di sana yang penuh warna .. ya warna yang tak hanya hitam saja, tapi ada hijau, kuning, merah, jingga.

Aih, teman lamaku, sungguh kau membuatku cemburu sekali untuk yang satu itu ... : )

*

Sebenarnya, di dalam negeri pun juga tak kalah indah dari yang di Luar Negeri. Hanya mungkin karena ulah manusianya sendiri yang kadang kurang peduli, jadi keistimewaan kita itu seperti hilang memudar terbawa waktu begitu saja, kan? : )

Seandainya saja, orang mau mengerti istimewanya sejarah bangsa atau minimal menjaga sejarah kotanya sendiri dan lebih istimewanya lagi sejarah negeri ini, tentu apa yang telah diwariskan kehidupan masa lampau kepada masa depan ini tak akan berfungsi sebagai tugu kenangan saja.

Alangkah indahnya, menyandingkan yang unik dan klasik di masa lalu dengan apa yang ada saat ini. Alangkah manisnya. : )

Yah, walaupun nuansanya tak akan pernah sama seperti yang di London, di Amsterdam, di Paris, di Osaka, tapi setidaknya itulah milik kita. Kepunyaanku, kepunyaanmu, kepunyaan kita bersama. Sebuah kebanggaan atas apa yang lahir lalu kita rawat dan pelihara dengan sepenuh cita dan cinta tangan kita sendiri.  : )

Dan nanti, kalau dari tempat di dalam negeri nan elok ini ada sebuah pasar malam. Pasar malam dengan nuansa yang mungkin seperti di tempat teman lamaku itu pernah berlabuh, cukuplah tak terlalu mewah dan semarak. Ada carrousel dan dermulen itu pun sudah lebih dari cukup. Lalu cahaya kuning, hijau, dan jingga itu akan berkelap kelip dengan sendirinya. Ya... muncul dan berkelap kelip dengan sendirinya, entah dari mana?

Bila ada nuansa yang semacam itu, are you wanna come? : )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar