Summer has come and passed. The innocent can't never last. Wake me up when September ends. Like my father's come to pass. 7 years has gone so fast....
*
Kamu adalah orang yang beruntung. Jika sampai tulisan ini mampir di sela siang atau malammu, kamu masih punya sepasang panutan hidup. Mereka yang tidak jenuh dan setia mengajarimu tentang kelap-kelip hidup. Ayah-Ibu.
Saya dan Billie Joe Armstrong tak punya kesempatan seperti kamu. Masa remaja hingga kini, kami sudah melalui tanpa lelaki bernama Ayah atau Bapak itu di rumah. Baik saya maupun dia, pernah (dan mungkin masih) gamang menerima berbagai sisi yang dilakonkan panggung besar ini, tanpa wejangan, marah, tangis, dan duka dari sosoknya.
Allah memang Maha Pembuat Teka-teki. Ketika Bapak berpulang, Dia menawarkan kepada saya dan Ibuk pertanyaan-pertanyaan bermacam rasa. Pahit. Getir. Tangis. Tawa. Renung. Bimbang. Hilang. Dan semua rasa yang bahkan tak pernah kami ..... ingin lalui, seandainya kami tahu itu tanpa Bapak.
Saya iri dengan kamu.
Di saat kamu dan mereka yang lain diajari oleh ayah-ayah kalian memancing, bermain layang-layang, belajar menyetir mobil, dijemput karena pulang kemalaman, saya ndak punya moment sebanyak kalian itu. Di saat kalian dimarahi karena bandel, dibelai rambutnya karena lulus sekolah, saya ndak punya banyak kesempatan itu.
Saya ndak sempat beradu debat tentang politik dengannya. Saya pun melewatkan banyak pertandingan bola tanpa dia menemani. Hingga kelak saya akhirnya menikah, saya pun tak akan mendengar doa restu itu keluar dari mulutnya.
Ah, alur cerita-Mu memang penuh teka-teki Tuhan.
Hari ini, jika kamu sedang bersama dia, entah kamu mulai melihat uban bertebaran di rambutnya atau bahunya meletih sebab seharian mencarikan coklat atau Barbie untukmu, sambutlah dia dengan canda dan cinta.
Hargai dan nikmati kebersamaan itu. Karena ia takkan bisa berpaling kembali.
Allah, titip kangen ya buat Bapak. Sebentar lagi Oktober ke-12. Dan maaf, hari ini aku mengeluh lagi .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar