Rabu, 15 Februari 2012

Bukuku di Ruanganku


“...In a good bookroom you feel in some mysterious way that you are absorbing the wisdom contained in all the books through your skin, without even opening them...”
- (Mark Twain) -



... Buku buku di kamarku yang saling menyandar. Entah untuk berapa lama kalian ada di dekat jendela sana. Berderet, saling berbaris berimpit, kadang tertiup angin yang merembet di sela tirai atau tak jarang juga terusap debu halus sehabis ibu kos menyapu lantainya...

... Kalianlah yang selalu di sana; fantasi dan realita yang silih berganti meremajai pandangan pikiran. Kalianlah dunia ideal yang seharusnya ada, tidak terbatas pada teritorial semata. Kalianlah, bumi bumi pribumi Jawa; kalianlah tanah tanah Canaan yang dijanjikan; dan kalian segala sifat dan gerak paling purba manusia....

... Pernah ada Steinbeck di sana; yang mengajarkan bahwa mimpi adalah benda tragis yang harus puas kita kenang kenangkan jauh di benak semata. Pernah terselip di sana seorang Chudori; perempuan yang membawa kita mengitari kangkangan kemuraman Paris di bulan Juni; atau sebutlah sang Divakaruni: bagaimana ia akrabi diri kita sebagai subjek subjek yang sadar atau tidak sadar adalah pelaku dari apa yang akan orang lain sebut itu dengan "kesalahan" - besar maupun kecil...

...  Selalu, aku ingin menjadi bagian dari mereka. Tertulis di setiap lembar kertasnya yang makin hari makin menguning. Tertata rapi di barisan kata mengejar bab demi bab. Biarlah, di sana tertulis tentang musim yang gersang, malam malam yang panjang, atau ah .. biar berimbang  .. bumbuilah sedikit saja di sana sini tentang kabar baik (seperti saat tiba tiba di pagi buta kabut menjuntai ke pangkuan bumi yang masih berembun).... 

.. Suatu hari nanti, semua pasti akan patah, atau sulit menikmati lagi sesuatu hal; kecuali deretan kata yang memang "harus" diperbincangkan dan merasa "waras" oleh karena membaca atau mendengarnya ...


* Alhamdulillah, masih bisa menulis .. : )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar