- di rak nomor ke sekian;
- di tumpukan urutan ke
sekian;
- di selipan ke sekian;
Hehehe, ... Ada banyak buku,
ada banyak hati.
Namun, tidak semuanya selalu menggetarkan syaraf saat berada di dekatnya. Terkadang seseorang merasa berjodoh
dengan sesuatu yang syahdu selayak Rumi. Ada pula yang terpikat materi kesederhanaan
sekaligus kerumitan Sapardi. Terhenyak oleh dahsyatnya Nietszche. Bahkan,
menangis haru karena bertemu Tuhan dalam Quran, Injil, Wedha, Torah, dan
sebagainya...
Seseorang yang jatuh cinta
kepada bukunya,
seseorang yang telah bertemu
dengan jodohnya.
Lalu apa tanda kalau Kamu
telah menemukan buku atau jodohmu itu?
Sepertinya halnya cinta
kepada manusia, bercinta dengan buku tak bisa sembarangan. Ibaratnya, kalau
Kamu memilih banyak buku, tapi kemudian menggeletakkan atau memajangnya
saja sebagai hiasan di rak, maka bisa dikatakan Kamu mencintai banyak manusia
hanya dari eksistensi luarnya saja. Tak pernah ingin tahu apa makna hadirnya
bagimu atau pun makna hadirmu baginya.
Sebuah buku yang baik itu
tidak banyak. Bisa saja banyak, tapi tidak datang bersamaan dalam satu waktu. Ia datang ketika Alam merasa Kamu membutuhkan.
Coba diingat ingat: apa
pernah kamu datang ke toko buku, berjalan berkeliling dari satu rak ke rak yang
lain, mengambil, memilih, mengembalikannya lagi karena kurang sreg (entah apanya), lalu mengitari lagi,
memilih lagi, dan deg! ketika tatapanmu terpaku pada buku yang benar benar kamu
cari – tak peduli dia di tumpukan paling atas atau tersudut di rak paling bawah
– kamu dengan cekatan akan merengkuhnya.
Memandangnya penuh takzim,
membaca sejenak endorsement di sampul belakangnya, mengelus, sebelum akhirnya
mengajaknya pulang dan menikmati setiap kalimat yang ia tuturkan di sela aroma
misterius secarik kertas.
Ya, sebuah buku yang
berjodoh denganmu akan menuntun getaran hatimu kepadanya. Ia dan kata katanya
akan membuatmu menangis, tertawa, melompat, merenung, berlari, berseru,
bergairah, optimis, melampaui batas ruang, waktu, dan pengalamanmu .... tapi tak pernah membuatmu jenuh.
Bukankah tak ada bedanya dengan
jodoh pendamping yang ideal ? Hehehe ...
*
Selamat membaca ... : )

Tidak ada komentar:
Posting Komentar